Wednesday, April 22, 2020

History of Breaking


Seorang DJ bernama Clive Campbell membuat sebuah pesta pada 11 Agustus 1973 di ruang rekreasi gedung Sedgwick Avenue, Bronx. Ia sendiri yang memutar plat hitam untuk memanaskan pesta. Malam itu Campbell melakukan suatu teknik baru yang dinamakannya Merry - Go - Around, yang diciptakannya sejak setahun sebelumnya: menyambung dan memanjangkan bagian instrumental yang didominasi oleh suara perkusi yang hype dalam sebuah lagu yang disebut “break”.

Semua orang menggila saat bagian break tiba, mereka membentuk lingkaran-lingkaran, menari bergantian ditengahnya, melakukan apa yang mereka mau: melompat, menggerakkan dan menendangkan kaki hingga turun dan berputar di lantai. Malam itu dipercaya banyak orang sebagai malam lahirnya sebuah tarian bernama breakin, yang nantinya akan lebih dikenal dunia dengan nama breakdance. Clive Campbell sendiri kemudian namanya menggema ke seluruh pelosok planet sebagai DJ Kool Herc dan mendapat julukan founding father of hip hop.

BANYAK PIONIR, DIANTARANYA ADALAH CRAZY LEGS, MR.FREEZE DAN MR,WIGGLES, MENYEBUT "BREAKING" LAHIR MERUJUK PADA BAGIAN BREAK PADA MUSIK.

bagian favorit semua orang untuk menari, sedangkan para penarinya disebut bboy, singkatan dari breakboy dan bgirl, singkatan dari breakgirl, karena mereka menari pada bagian break sebuah lagu. Namun Kool Herc memberi definisi yang berbeda. Herc menyebut breaking adalah bahasa slang pada masa itu yang berarti “bersemangat”, “penuh energi” atau “membuat keriuhan”.  Breakin juga jamak dikenal dengan sebutan “bboyin”. Berawal dari ruang rekreasi sebuah kawasan kumuh di Bronx breakin menyebar ke seluruh kota di Amerika dan pada akhirnya menjelma menjadi fenomena global. “Kid with no money, living in the ghetto. Creating multibillion industry”, sebut Michael Holman dalam film dokumenter The Freshest Kids.

MEDIA PUN DENGAN CEPAT MENCIUM FENOMENA BREAKING.

Tahun 1981, diadakan battle antara Rock Steady Crew kontra Dynamic Rockers di tengah-tengah Lincoln Center, Manhattan dengan disaksikan ratusan penonton. Battle ini diliput oleh berbagai media besar seperti National Geographic, New York Times dan Channel 7 ABC News. New York Times bahkan memberi ekspos yang cukup besar dengan menempatkannya di halaman depan. Bersamaan dengan itu media pun memberi nama baru pada breaking, mereka melabelinya dengan nama “breakdance”. Nama breakdance dianggap lebih mudah diterima oleh khalayak, dan hingga saat ini sebagian besar umat manusia lebih mengenal tarian ini sebagai breakdance bukan breaking atau bboying. Namun kebanyakan bboy dan bgirl di masa itu tetap menyebutnya dengan breaking atau bboying. Jojo dari Rock Steady Crew berujar: “Bboy. That’s what it is, that’s why when the public changed it to ‘breakdance’ they were just giving a professional name to it”.

SETELAHNYA, BREAKIN MENJADI TREN GLOBAL.

 Bboy tampil di berbagai acara termasuk pembukaan olimpiade, tampil dalam video musik dan bahkan film layar lebar, beberapa yang paling terkenal adalah Wild Style dan Flashdance pada tahun 1983. Kedua film tersebut mempunyai andil besar dalam penyebaran tren breaking ke seluruh dunia, terutama Flashdance yang dibintangi oleh Jennifer Beals. Namun pada akhirnya, eksploitasi besar-besaran dari media akhirnya menjadi bumerang. Media menjadikan breaking tren yang besar hingga tak terkontrol dan pada akhirnya menyebabkan pelarangan terhadap breaking karena dikaitkan dengan aktivitas geng dan kekerasan. Breakin pun dianggap mati pada akhir dekade 80.

SETELAH MATI SURI CUKUP LAMA, BREAKING BANGKIT LAGI DI ERA 90-AN.

Bagaikan bangsa Saiya yang kekuatannya bertambah setelah pulih dari keadaan hampir mati, breaking pun bangkit dengan gelombang yang lebih massif. Ditandai dengan bermunculannya event monumental yang pada perjalanannya akan mencapai skala worldwide  seperti Battle Of The Year dan Bboy Summit. Sejak saat itu dari tahun ke tahun breaking menjadi besar setiap harinya baik dari segi movement maupun industri hingga saat ini, termasuk di Indonesia. (Arthur Garincha)

No comments:

Post a Comment