Sebuah kolektif dansa dansi rahasia berencana membuat sesuatu yang berbeda. Mereka berencana membuat sebuah kompetisi street dance yang lain daripada yang lain. Revolusioner, out of the box, silahkan sebut semau anda kata-kata yang kurang lebih bermakna sama. Sebuah kompetisi yang belum pernah ada yang bernama – persiapkan diri anda untuk mendengarnya: no style battle.
Tak perlu membacanya ulang, karena
anda tidak salah baca. Bukan mata atau lensa kacamata anda yang luput
mengurutkan aksara demi aksara. Namanya memang no style battle, bukan all style
battle seperti yang sering anda dengar atau baca. Lagipula hari ini 90%
kompetisi di negeri ini memakai format all
style battle, dimana letak kebaruannya?
Sekilas no style battle dan all style
battle terdengar mirip, namun kenyataannya keduanya amat berbeda. Bahkan
bisa dibilang hampir tidak berhubungan. Jika all style battle adalah kompetisi yang menandingkan penari-penari
dengan berbagai style/genre tarian
dalam kompetisi, maka no style battle
justru akan berisi para penari-penari yang sama sekali tidak punya style. Dancers with no style.
Style dalam no style battle bukan merujuk pada genre tarian, melainkan style (gaya) secara harafiah dalam ranah
fashion. Dancers with no style disini berarti penari-penari dengan pilihan
busana yang buruk. Pilihan fashion
yang membuat mata sakit adalah kriteria utama dalam no style battle. Kemampuan
menari berada di urutan kesekian dalam daftar kriteria penilaian dewan juri
dalam kompetisi ini.
Anda jago luar biasa sekaligus fashionable dalam setiap kesempatan
terutama ketika mengikuti kompetisi? Jangan coba mendaftar, karena anda
dipastikan akan gugur di tengah jalan, bahkan akan diragukan apakah anda bisa
lolos dari babak preliminasi. Skill
anda semenjana tapi anda menggunakan dandanan yang sama ketika datang ke battle dan ketika pergi ke warteg
setelah bangun tidur? Mungkin ini kesempatan anda untuk merasakan singgasana
juara yang rasanya mustahil anda raih di kompetisi lainnya.
Acara ini hendak diselenggarakan bukan
secara asal-asalan, namun setelah melalui pengamatan yang seksama. Panitia
penyelenggara, yang enggan dituliskan identitasnya, berniat menggelar acara ini
setelah mengamati berbagai acara street
dance di seluruh Indonesia dari tahun ke tahun. Dari observasinya tersebut
mereka menemukan fakta bahwa golongan dancers
with no style selalu ada di acara
apapun. Bahkan jumlah mereka kerap lebih banyak dibanding para penari dengan
busana yang enak dipandang mata. Data dan fakta di lapangan yang demikian lah
yang membuat pihak organizer mantap hati
mengadakan kompetisi no style battle.
Dengan calon peserta potensial sebanyak itu bukan mustahil no style battle akan menjadi jenis kompetisi dengan jumlah peserta
terbanyak di masa yang akan datang.
Apa anda berminat? (Arthur Garincha)
No comments:
Post a Comment